Paroki St. Petrus Ewer

- Nama pelindung : St. Petrus
- Buku Paroki sejak : 9 Maret 1969 (sebelumnya di Agats)
- Pastor Paroki : P. Maximus Manek OSC
- Stasi-stasi : 1.Ewer (pusat paroki) 2. Per 3. Yepem – 4. Uwus – St. Klaudius
- Jumlah umat : 4.352 (Desember 2016)
Gambaran Umum
Ewer adalah pusat paroki yang berdekatan dengan Agats, ibukota Kabupaten Asmat. Dibutuhkan waktu kurang-lebih 30 menit dengan speedboat 40 Pk untuk mencapai kampung tersebut dari Agats. Ewer termasuk Distrik Agats dan landasan pesawat ada di sana.
Landasan pacu Bandara Ewer yang baru dibangun Pemda Asmat
Ewer menjadi transit orang pergi dan datang ke Asmat dengan menumpang pesawat jenis Twin Otter dan Caesna. Umat di sini mayoritas Suku Asmat, hanya beberapa pendatang seperti guru, staf bandara perintis dan pedagang berdiam di sini. Stasi-stasi lain seperti Per, Uwus dan Yepem juga cukup dekat dengan dengan Agats, maksimal ditempuh dalam 1 ½ jam. Mata pencaharian umat di paroki cukup menonjol dengan nelayan dan petani. Meski umumnya suku Asmat adalah peramu tetapi lambat-laun mulai ada perubahan mata pencaharian terutama di paroki ini. Pasar di Agats umumnya dipenuhi dengan pedagang pribumi asal paroki ini. Mereka menjual berbagai tanaman palawija dan sayur-sayuran. Tanah gambus yang ada cukup potensial untuk diolah. Mereka mendayung perahu dan menaiki longboat dengan tarif rata-rata Rp. 30.000.- per orang untuk mencapai Agats. Meski paroki ini cukup dekat dengan ibukota kabupaten tetapi dinamika kebudayaannya cukup
Ewer-Asmat
terpelihara dengan baik. Umat di sini terkenal dengan berbagai ukiran jenis patung malahan ada sanggar ukiran di Per dan Yepem. Kebanyakan pengunjung mancanegara sering berkunjung ke kampung-kampung ini untuk menikmati eksibisi pesta adat serta membeli ukiran dan material budaya lainnya.